Translator/terjemahan

Selasa, 30 Desember 2008

Lupakan aku jika kamu mampu

Suatu hari ketika petang mulai membayangi malam seorang Bidadari kecil menelpon dan bertanya kepada saya," Kak Gimanah sih caranya agar kita bisa melupakan seseorang ? " , Saya terdiam sejenak, Serasa sebuah palu besar menghantam dada saya, aku langsung teringat kepada seorang teman yang pernah berkata kepadaku, " hanya waktu yang bisa mengobatinya ".
Sebuah pertanyaan yang sangat sulit di cari jawabannya, kecuali dengan mengambil ibarat atau perumpamaan. Ibaratnya ada seseorang yang menderita penyakit kangker , dokter kemudian memutuskan bahwa supaya pasiennya selamat, maka jalan yang paling mungkin adalah mengangkat kangker tersebut dari tubuhnya. maka kemudian di lakukanlah operasi. Operasi akhirnya berhasil di lakukan, dan kangker di angkat dari tubuh si pasien . Lalu setelah itu apakah si pasien otomatis langsung sembuh?. tidak, ternyata untuk sembuh seperti sediakala si pasien membutuhkan waktu yang cukup lama.

Demikian juga adanya dengan perasaan sakit hati, Butuh waktu untuk menyembuhkannya. Namun demikian kita tidak bisa begitu saja merasa kalah. Ibnu Qayyim dalam sebuah bukunya menuliskan hal ini dengan mengambil perumpamaan proses kejadian manusia, ketika Embrio masih dalam kandungan, Cuma ada satu jalan pengantar makanan yakni ari ari, maka kemudian Tuhan memutuskan ari2 ini , Supaya lahirlah Bayi dengan makanan yang lebih baik yaitu air susu ibunya, kemudian ketika tuhan memutuskan makanan bayi melalui air susu ibunya, maka jadilah balita dengan makanan yang lebih beragam yaitu bubur dan sayur- sayuran, selanjutnya tuhan memutuskan lagi jalur makanan itu maka jadilah manusia dengan makanan lebih beragam lagi yakni daging,telur,buah,nasi dsb,setelah itu Tuhan kembali memutuskan jalur makanan itu maka matilah manusia pada awamnya, tapi pada hakikatnya manusia justru mendapatkan kenikmatan yang lebih sempurna lagi yaitu kembali kepada zat yang paling mencintai dirinya. maka masuklah dia ke surga. Yang sebenarnya adalah ketika Tuhan memutuskan satu jalan maka bersamaan dengan itu dia membuka jalan yang lebih baik.
Jika di hubung2kan dengan cinta dan putus cinta, maka kesimpulannya menjadi sangat simpel dan sederhana, Ketika hari ini kita putus dengan Si dia, berarti pada saat yang sama tuhan telah menyiapkan penggantinya yang jauh lebih baik dan pasti lebih sempurna, jadi tidak ada lagi alasan untuk hidup di masa lalu.


1 komentar: