Translator/terjemahan

Sabtu, 14 Maret 2009

PERJAMUAN INDAH DI ISTANA LANGIT


Langit dengan riang membuka kedua tangannya, Bersiap menyambutku dengan penuh haru dan sukacita. Raut raut wajahnya sangat jelas betapa ia telah lama merindu akan hadirku. Meja meja perjamuanpun semua telah ia siapkan beserta para dayang dayang yang jelita, yang telanjang tanpa dusta dan kepura-puraan.
Akh.. Aku sangat tersanjung, saat semua tersenyum bahkan iblispun yang telah kupatahkan tanduknya turut tersenyum meski dengan sedikit malu. Langit cepat menyongsong dan memelukku,sejurus kemudian aku telah tenggelam kedalam segala kelapangan langit nan biru.
Pandanganku ku arahkan ke jejeran kursi yang sebenarnya lebih mirip singgasana yang bertatahkan emas dan permata. Akh semua kursi telah terisi kecuali dua buah yang letaknya agak di depan. Bintang, bulan, Matahari, dan seisi tata surya telah duduk menempati tempatnya masing. Mereka semua tersenyum menatapku.
Langit lalu menuntunku kekursi yang kedua dari depan. Aku menyapa semua yang hadir dengan bahasa diam, mataku yang berkaca kaca tentu telah mereka pahami betapa aku terlalu bahagia menerima penyambutan ini. Kemudian kepada langit aku berbisik, " Untuk siapa kursi yang paling depan itu ? ". Langit menjawab. " Untuk Ilmu………..
Sejenak aku tenggelam dalam nikmatnya bercengkrama dengan para penghuni langit. Tapi tiba tiba dua buah puisi mengalun lembut namun sangat sendu terdengar dari arah bumi. Puisi berjudul Rahasiaku ini begitu jelas terdengar memanggil manggil namaku.Tanpa berlama lama aku segera mohon diri. Dan kembali ke bumi. Berat rasanya meninggalkan Perjamuan ini Tapi suara itu begitu pilu dan aku tak tahan berlama lama mendengarnya…….


1 komentar:

  1. umm,,, bagus kata2nya menyentuh... bikin orang merasakan seperti yang penulis rasakan!!! nice artikel, wah kalo mel susah tuh bikin seperti itu!mungkin bisa tapi susah dan jarang bisa sebagus itu xixxii

    Terus berkarya ya!

    ^_-

    BalasHapus