Akhirnya Rembulanku datang dengan wajah yang sangat manis, dan janji itu tunailah sudah. Tiga belas hari dia menemaniku dengan setia melewati malam dengan penuh warna warni. Wajah yang teramat manis mungkin sengaja kau tunjukkan karena malam hari ini adalah malam empat belas rabiul awal dimana malam ini adalah malam terakhirmu Datang ke bumi hanya untukku.
Aku Cuma bisa tertawa renyah dianugerahi kesempatan untuk mengenalmu bukan hanya sekedar mengagumimu seperti pada masa masa lalu. Kita lalu bersama sama menghitung waktu detik demi detik. Dan meski malam belum sampai keujung perjalanannya, kita memilih untuk berpisah. Besok sudah pasti engkau akan datang lagi tapi aku tidak akan mengajakmu lagi menari bersama di atas telapak tangan kiriku. Aku pasti tau diri Bahwa besok dan seterusnya kamu bukan lagi datang untukku.
Meski begitu kehadiranmu selama empat belas malam tahun ini akan menjadi salah satu episode terindah dalam hidupku, pemahaman tentang indahnya langit di malam hari yang kamu tanamkan dalam jiwaku akan tetap abadi selamanya.
"Rembulanku ……. Tahun depan pada bulan Rabiul awal, aku tetap menunggumu……", Gumamku dalam hati .
Translator/terjemahan
Senin, 16 Maret 2009
Selamat Malam Bulanku Part II ( Tarian Terakhir )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
setahuku klo malam dua belas rabiul awwal, malam itu penuh arti bagi kehidupan seluruh alam di muka bumi ini. lalu ada apa dengn malam 14 rabiul awal? adakah keistimewaan dimalam itu? mungkin hanya engkau yang tau kawan......
BalasHapus