Translator/terjemahan

Senin, 09 Februari 2009

DALAM PERJALANAN PULANG


Lampu jalan di malam itu tak mampu mengalahkan pekatnya malam yang sedang kau telusuri, Namun gelapnya hati dan pemikiranmu jauh lebih suram lagi, kau paksa juga kakimu melangkah meski tak jelas lagi arah mana yang kau tuju. Jas merah yang kau kenakan dengan rapi sedikitpun tak mampu menyamarkan kusutnya hatimu, sesal yang kau pendam sedemikian dalamnya .
Rumah bukan lagi menjadi tempat yang nyaman, kantor tak lagi menyenangkan, orang tua tak lagi jadi panutan dan kekasih tak lagi jadi penuntun…. semua semu semu….semu…..dan semu .lalu adakah arah yang jelas di dunia nyata ini untukmu?, akan kemana lagi kakimu itu kau langkahkan ?. Beberapa bulan yang lalu saat dirimu masih berada didalam dunia Cinta, semua berjalan begitu indah hingga hati dan lahirmu bergelimang nikmatnya. Namun semua kau dapatkan dengan terlalu mudah hingga kau tak mampu menangkap pesan pesan yang tersirat di dalamnya.
Lalu kau coba meninggalkan dunia itu dan masuk ke dalam dunia nyata ini, kau menyangka semua dunia sama dengan dunia cinta dimana ketulusan menjadi tanahnya dan ilmu menjadi langitnya. Kamu tertipu karena di dunia nyata ini mewahnya kasih sayang yang pernah kau miliki tak mungkin lagi kau temui. Sejuta sesal seperti memanggilmu untuk kembali tapi jalan pulang tak lagi kau temui. Kau Cuma bisa menjerit dalam hati,….. kecewa ……., di dalam kelammu sebaris doa lirih terucap, " Tuhan tunjukkan jalan untuk PULANG "….. " Tuhan kembalikan aku pada diriNya ".



Tidak ada komentar:

Posting Komentar