Translator/terjemahan

Jumat, 27 Februari 2009

PINTU ILMU

Kepada tuan Mansur (kalau nggak salah ingat namanya memang benar neh) saya pernah bertanya, " Aku ini terkadang bingung tuan, setiap orang yang kutanyai selalu merasa ilmu dan pengetahuannya yang paling penting, sehingga harus di pelajari sesegera mungkin kalau tidak ingin celaka dan menjadi orang yang merugi". Yang mana sebenarnya ilmu yang paling penting tuan, yang Ekonom mengaku kalau ilmunya yang paling penting, yang dokter bilang ilmu tentang kesehatan, yang Ustadz bilang ilmu syariat, dan ada juga yang bilang ilmu hakikat. Semakin banyak yang ku tanyai aku malahan makin bimbang.

Tuan Mansyur lalu berkata," Kalau orang mengaku bahwa ilmunya yang paling benar dan tidak dengan mudah menyalahkan orang lain, itu berarti keyakinannya sudah tinggi dan tidak salah memang kalau kita bertanya kepada orang yang tidak lagi meragukan dirinya sendiri. Mengenai ilmu yang paling penting untukmu nanti kamu sendiri yang akan tahu jawabnya.Yang paling penting buat kamu adalah belajar dan belajar dengan sungguh sungguh, pintu ilmu apapun yang nanti terbuka di hadapmu Itulah yang paling penting buat kamu saat ini, ingat apa yang penting buat kamu hari ini, belum tentu penting di masa akan datang, apa yang penting buat kamu belum tentu penting buat orang lain,ingatlah juga bahwa menuntut ilmu itu masih ada nafsu di dalamnya sehingga kadang kita masih mudah terjebak oleh hal hal yang tidak sepatutnya."
" Kalau keraguan sudah datang padamu itu berarti kamu harus sesegera mungkin untuk mencari jawaban dari semua tanyamu,dan jangan terlalu takut akan keraguanmu itu, karena keyakinan sejati selalu diawali dengan keraguan, sebenarnya pada awal semua orang orang yang terkemuka keilmuannya selalu menghadapi rasa ragu itu, tapi kemudian mereka berjuang dengan sangat tekun untuk menjawab keraguan itu, bukan untuk siapa siapa bukan untuk di unjukkan kepada orang lain tapi untuk dirinya sendiri " .
Sudah lima atau mungkin enam tahun berlalu peristiwa pertemuanku dengan tuan Mansyur tapi kalimat kalimat yang dia ungkapkan sangat sulit untuk kulupakan. Kadang kadang aku berfikir Koq bisa yach manusia seperti dia masih tersisa di abad digital ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar